Book Review: Perjalanan, Cinta, & Makna Perempuan

Finally!

Yak, ini kali pertama saya untuk menulis sebuah review buku, atau bisa dibilang, akhirnya keturutan juga untuk nulis. Seperti yang (mungkin) sudah pada tahu, saya ini orangnya malas, jadi butuh banyak alasan untuk melakukan suatu hal, termasuk menulis review.

Untuk yang belum pernah baca salah satu review yang dibuat oleh saya (sebuah movie review), tujuan saya menulis review itu adalah... bagi-bagi kenapa sih ini film/buku, seruuuuuuuuuuu banget, patut buat ditonton/dibaca, dan pesan moralnya dapet banget. Sebenarnya banyak film/buku yang mau di-review, tapi keburu nonton film lain atau baca buku lain jadi yaa, ga ketulis. Yak, harap maklum, oke, langsung aja lah.

taken by me

Jujur, saya jarang banget baca buku-buku yang menceritakan kehidupan asli penulisnya, kecuali buku-buku traveller (karena seru dan seperti diajak keliling dunia). Tapi, karena saya bisa dikatakan nge-fans atau seringkali terinspirasi dan termotivasi sama Mbak Nazu, saya langsung bertekad untuk beli buku ini semenjak tahu Mbak Nazu akan merilis buku. Buku ini berisikan tentang kisah-kisah penulis tentang kehidupannya yang terlihat menyenangkan dan sampai bikin iri (hahaha) dengan judul yang amat sesuai dengan isi bukunya, saya puas! 

"Call me old-fashioned, but I don't prefer online shopping unless for stuffs that can hardly be found at the store."
Chapter Reproduction of Happiness 

Singkat cerita, penulis ingin berbagi bagaimana ia survive dengan hidup jauh dari orang-orang terdekatnya, bagaimana penulis "melawan" dirinya sendiri, bagaimana hal-hal kecil mempengaruhi kehidupannya, bagaimana ia sadar akan perubahan yang lebih baik dalam hidupnya dimulai dari diri sendiri. Ia menceritakan hal-hal negatif yang terjadi padanya dengan cara-cara yang positif, mengajak pembaca untuk melihat sisi baik dan indah dari kehidupan. Dari tulisannya, ia secara tidak langsung mengatakan bahwa hidupnya juga tidaklah mudah, namun ia berhasil "bersahabat" dengan dirinya. Tidak hanya itu, namun penulis juga merangkum proses yang telah ia capai menjadi life hacks yang akan lebih mudah diikuti banyak orang.

Cerita yang berkesan bagi saya adalah Kuliah dan Beasiswa ke Luar Negeri, Surat untuk Ayah-Bunda, dan A Tale of a Solo Traveler. Satu chapter mengenai hubungan penulis dengan orang tuanya *sigh* mampu membuat saya berkaca-kaca dan merenungkan banyak hal. Dua chapter yang lain sukses membuat saya iri sekaligus bertekad untuk bekerja keras dan terus mengejar impian.

"Jadi, lakukan apa yang kita yakini selama itu tidak merugikan orang lain, dan begitu juga ke orang lain, hargai apa yang mereka lakukan selama itu tidak merugikan kita." 
Chapter Surat untuk Ayah-Bunda 

Buku ini kalau tidak salah merupakan sebuah kumpulan dari beberapa postingan Mbak Nazu di-blognya yang kemudian dicetak. Bagi orang-orang seperti saya, yang lebih suka pegang buku asli ketimbang baca online atau yang elektronik (kecuali saya ga punya uang untuk beli buku), saya rekomendasikan buku ini. Saya rekomendasikan juga untuk orang-orang yang suka melihat foto-foto bagus, karena foto-foto yang ada di dalam buku ini bagus semua. Yang terakhir, saya rekomendasikan juga bagi orang-orang yang sedang butuh semangat, motivasi, terutama orang-orang yang membutuhkan dorongan motivasi dari orang lain, semoga buku ini dapat membantu.

Yak,
Jangan lupa dibeli, atau cek blognya Mbak Nazu, hehe

- K

Komentar